Senin, 03 November 2008

Banyak obat dan kosmetik tidak halal

Lembaga Pengkajian (LP) POM MUI mensinyalir banyak obat dan kosmetik yang mengandung bahan haram. Dari 120 perusahaan, hanya 5 yang memiliki label halal.

Sayang, LP POM MUI menolak mempublikasikan produk obat dan kosmetik yang mengandung bahan haram itu.

"Saya tidak bisa sebutkan produknya. Kami juga tidak berhak mengatakan, yang berhak Badan POM," tegas Direktur LP POM MUI Dr Nadratuzzaman Hosen.

Hosen menyampaikan hal itu di sela jumpa pers di kantor MUI, Masjid Istiqlal, Jalan Taman Wijayakusuma, Jakarta, Selasa (13/3/2007).

Meski menjalin kerjasama dengan Depkes dan Badan POM, LP POM MUI, imbuh dia, hanya melakukan kajian produk-produk tersebut secara keilmuan, ditambah pendapat kaum ulama.

Soal keengganan produsen mengajukan sertifikasi halal, ditambahkan Dewan Pembina LP POM MUI Prof Dr Jurnalis Uddin, ada dua kemungkinan.

Yang pertama, kadar keagamaan produsen belum begitu baik. Kedua, ada kemungkinan produk obat dan kosmetik itu mengandung bahan yang haram atau proses yang haram.

"Padahal kalau kerjasama dengan kita malah bisa bagus untuk penjualannya. Di Singapura saja, kalau ada sertifikat halal berbondong-bondong orang beli," tutur Jurnalis.

Sementara menurut Wakil Direktur LP POM MUI Anna P Roswiem, kemungkinan juga karena sertifikasi halal belum diwajibkan pada obat, kosmetik dan produk makanan.

Padahal dari temuan ilmiah, di lapangan sudah banyak yang mengungkan fakta sejumlah produk obat dan kosmetik mengandung lemak babi, gelatin dari babi, alkohol, bahkan plasenta manusia.

Karena itu LP POM MUI, tambah Hosen, akan meminta ketegasan dari ulama untuk membahas masalah ini.

"Terutama titik kritis halal haramnya produk obat dan kosmetik untuk kepentingan umat," kata dia.
Penulis : Rafiqa Qurrata A Sumber : detikcom (diambil dari www.mui.or.id)

Sejarah pengobatan bangsa Mesir kuno, yunani kuno dan Roma kuno

Jika berbicara tentang sejarah pengobatan, maka secara tidak langsung kita harus menelusuri terlebih dahulu bagaimana pengobatan tersebut dilakukan oleh bangsa-bangsa kuno seperti Mesir, Yunani, dan Roma yang merupakan pusat peradaban pada masa lalu.

Pengobatan oleh bangsa Mesir kuno

Bangsa Mesir kuno seperti halnya bangsa Yunani kuno dan bangsa Roma kuno, telah banyak menyumbangkan pengetahuan dan bukti-bukti mengenai kegiatan pengobatan dan pengetahuan pengobatan yang mereka miliki. Bukti-bukti tersebut ditemukan pada beberapa papyruses dalam penggalian arkeologi. Perawatan orang sakit pada bangsa Mesir kuno biasanya dilakukan oleh penyihir dan dukun (atau biasanya juga disebut “medicine men”).

Penggalian arkeologi juga menemukan pada bangsa Mesir terdapat seseorang yang disebut physicians yang menangani perawatan orang yang sakit. Penyebutan physician ini terdapat pada tulisan hieroglyphics dimakam pharaoh. Pada hieroglyphics tersebut disebutkan bahwa :
"palace doctor, superintendent of the court physicians, palace eye physician, palace physician of the belly and one who understands the internal fluids and who is guardian of the anus."

Diduga posisi physicians sudah ada pada tahun 2600 sebelum masehi. Disebutkan bahwa Imphotep adalah physicians dari raja Zozer.

Dalam hal ilmu pengobatan,bangsa Mesir kuno sudah mengembangkan pengetahuan mereka mengenai fungsi hati, detak jantung, darah dan juga kegunaan dari oksigen bagi tubuh manusia, serta sudah menyebutkan secara jelasa nama-nama dari anggota tubuh.

Meskipun begitu, tetap saja dasar dari pengobatan dari bangsa Mesir kuno adalah berdasar pada kepercayaan tahayul, roh nenek moyang dan juga sihir. Jika suatu penyakit tidak ditemukan penyebabnya, maka para physicians,penyihir dan dukun percaya bahwa penyebabnya adalah roh-roh tertentu atau spiritual beings. Sehingga untuk menyembuhkannya adalah dengan menggunakan mantra dan ramuan tertentu untuk mengusir roh-roh tersebut.

Pengobatan oleh bangsa Yunani kuno

Bangsa Yunani kuno memiliki perkembangan yang cukup signifikan dalam hal perdagangan,pertanian, kelautn dan juga pengobatan. Bahkan dari bangsa ini muncul seorang dokter yang cukup dikenal yang bernama Hippocrates yang hidup pada 1200 sebelum masehi.

Dalam bidang pengobatan, bangsa Yunani kuno selalu mencari hal yang sesuai dengan logika dan bisa dijelaskan meskipun dalam kehidupan sehari-harinya mereka percaya bahwa segala sesuatu ditentukan oleh kehendak dewa-dewa mereka.

Bangsa Yunani kuno melakukan kegiatan pengobatan 100 tahun sebelum kelahiran nabi Isa. Sehingga dalam peperangan, tentara yang terluka selalu dirawat oleh dokter-dokter mereka. Namun, tidak semua orang yang sakit langsung pergi kepada dokter. Banyak masyarakat Yunani kuno yang masih percaya kepada dewa dan langsung berdoa kepada dewa mereka untuk meminta kesembuhan. Dewa seperti Apollo dan Asclepios merupakan dewa yang sering didatangi oleh masyarakat Yunani untuk meminta kesembuhan penyakit yang mereka derita. Kuil yang dibangun untuk tempat mereka meminta kesembuhan disebut asclepeia.

Pengobatan oleh bangsa Roma kuno

Dalam masalah pengobatan, bangsa Roma kuno belajar dari bangsa Yunani kuno. Bangsa Roma berhubungan pertama kali dengan bangsa Yunani sekitar tahun 500 SM atau sekitar tahun 146 SM, dimana beberapa bagian dari daerah Yunani menjadi daerah kekuasan kekaisaran Roma.

Pada awalnya pada kekaisaran Roma tidak ada orang yang bertindak sebagai seorang dokter. Hal ini disebabkan karena diduga setiap masyarakat Roma kuno sudah mengetahui mengenai pengobatan dengan herbal dan penanganan orang yang sakit dirumahnya masing-masing.

Begitu Roma berhubungan dengan Yunani, banyak dokter dari Yunani yang datang ke Italia dan Roma, dimana biasanya adalah tahanan perang dan berstatus sebagai budak atau pembantu rumah tangga oleh orang Roma yang kaya raya. Setelah beberapa lama banyak dokter-dokter yang berstatus pembantu rumah tangga tersebut menjadi warga merdeka yang dibebaskan oleh tuan mereka karena pengetahuan mereka akan pengobatan.

Bangsa Roma kuno adalah bangsa yang mempercayai bahwa pemikiran yang sehat akan membut badan yang sehat. Mereka percaya bahwa dengan tubuh yang sehat maka mereka bisa menjegah tubuh menjadi sakit. Untuk itu daripada mengeluarkan uang untuk dokter, bangsa Roma kuno banyak mengeluarkan uang untuk menjaga kesehatan mereka.

Perhatian terbesar kekaisaran Roma adalah pada kesehatan tentara mereka. Karena tanpa tentara yang sehat, kekaisaran Roma akan lemah. Oleh karena itu sumber air yang disediakan untuk para tentara dijaga untuk tetap bersih. Selain itu juga para komandan tentara juga selalu memerintahkan bawahannya untuk tidak mendirikan tenda di dekat rawa karena air disekitar rawa tidak sehat.

Sumber : www.informasi-obat.com

Cara Pemberian Obat

Dalam mengkonsumsi obat, ditemukan banyak cara yang dapat dilakukan tergantung dari resep, dosis dan anjuran dokter. Berikut ini adalah beberapa cara pemberian obat, diantaranya adalah :

Oral

Adalah obat yang cara pemberiannya melalui mulut. Untuk cara pemberian obat ini relatif aman, praktis dan ekonomis. Kelemahan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang tibul biasanya lambat, tidak efektif jika pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak sabar, tidak kooperatif, kurang disukai jika rasanya pahit (rasa jadi tidak enak),

Sublingual

Adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di bawah lidah. Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit. Kelebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari.

Inhalasi

Adalah obat yang cara pemberiannya dengan cara disemprotkan ke dalam mulut. Kelebihan dari pemberian obat dengan cara inhalasi adalah absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat terkontrol, terhindar dari efek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus. Untuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi ini obat yang dalam keadaan gas atau uap yang akan diabsorpsi akan sangat cepat bergerak melalui alveoli paru-paru serta membran mukosa pada saluran pernapasan.

Rektal

Adalah obat yang cara pemberiannya melalui dubur atau anus. Maksudnya adalah mempercepat kerja obat serta bersifat lokal dan sistematik.

Pervaginam

Untuk obat ini bentuknya hampir sama atau menyerupai obat yang diberikan secara rektal, hanya saja dimasukan ke dalam vagina.

Parenteral

Adalah obat yang cara pemberiaannya tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran pencernaan) tetapi langsung ke pembuluh darah. Misalnya sediaan injeksi atau suntikan. Tujuannya adalah agar dapat langsung menuju sasara. Kelebihannya bisa untuk pasien yang tidak sadar, sering muntah dan tidak kooperatif. Akan tetapi cara pemberian obat dengan cara ini kurang aman karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika terjadi kesalahan.

Topikal/lokal

Adalah obat yang cara pemberiannya bersifat lokal, misalnya tetes mata, salep, tetes telinga dan lain-lain.

Macam-macam bentuk obat dan tujuan penggunaannya

Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk. Semua bentuk obat mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri. Ada zat yang tidak stabil jika berada dalam sediaan tablet sehingga harus dalam bentuk kapsul atau ada pula obat yang dimaksudkan larut dalam usus bukan dalam lambung. Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi yang diinginkan. Ketikapun bagi kita yang berpraktek di apotek, maka perlu diperhatikan benar etiket obat yanbg dibuat. Misalnya tablet dengan kaplet itu berbeda, atau tablet yang harus dikunyah dulu (seperti obat maag golongan antasida), seharusnyalah etiket obat memuat instruksi yang singkat namun benar dan jelas. Jangan sampai pasien menjadi bingung dengan petunjuk etiket obat. Oleh karena itu penting sekali bagi kita semua untuk mengetahui bentuk sediaan obat.

Diantara bentuk dan tujuan penggunaan obat adalah sebagai berikut :
1. Pulvis (serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar.

2. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.Contohnya adalah puyer.

3. Tablet (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
a. Tablet kempa
paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung desain cetakan.
b. Tablet cetak
Dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan
c. Tablet trikurat
tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. sudah jarang ditemukan
d. Tablet hipodermik
Dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
e. Tablet sublingual
dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakan tablet di bawah lidah.
f. Tablet bukal
Digunakan dengan meletakan diantara pipi dan gusi
g. tablet Effervescent
Tablet larut dalam air. harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab.
Pada etiket tertulis "tidak untuk langsung ditelan"
h. Tablet kunyah
Cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak dirongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.

4. Pil (pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.

5. Kapsul (capsule)

Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. keuntungan/tujuan sediaan kapsul adalah :
a. menutupi bau dan rasa yang tidak enak
b. menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
c. Lebih enak dipandang (memperbaiki penampilan)
d. Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
e. Mudah ditelan

6. Kaplet (kapsul tablet)
Merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti kapsul.

7. larutan (solutiones)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).

8. Suspensi (suspensiones)
Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. macam suspensi antara lain : suspensi oral (juga termasuk susu/magma),suspensi topikal (penggunaan pada kulit) suspensi tetes telinga (telinga bagian luar),suspensi optalmik,suspensi sirup kering.

9. Emulsi (elmusiones)
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.

10. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.

11. Ekstrak (extractum)
Merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisisa nabati atau simplisia hewani menggunakan zat pelarut yang sesuai.kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.

12.Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit.

13.Imunoserum (immunosera)
Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular0 dan mengikut kuman/virus/antigen.

14. Salep (unguenta)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.

15. Suppositoria

Merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra,umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan adalah :
a. Penggunaan lokal -> memudahkan defekasi serta mengobati gatal,iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
b. Penggunaan sistematik -> aminofilin dan teofilin untuk asma,klorpromazin untuk anti muntah,kloral hidrat untuk sedatif dan hipnitif,aspirin untuk analgesik antipiretik.

16. Obat tetes (guttae)
Merupakan sediaan cair berupa larutan,emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan farmakope indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain : guttae (obat dalam), guttae oris (tetes mulut), guttae auriculares (tetes telinga), guttae nasales (tetes hidung), guttae opthalmicae (tetes mata).

17. Injeksi (injectiones)
Merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya agar kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.

Pengumuman BPOM RI mengenai susu produksi cina yang mengandung melamin

Saat ini kembali Indonesia dikejutkan dengan adanya "Susu produksi cina yang mengandung melamin". Hal ini sangat mengkhawatirkan masyarakat karena melamin jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama akan menganggu kesehatan, apalagi susu yang mengandung melamin tersebut pada umumnya adalah untuk anak-anak balita.

Sehubungan dengan hal tersebut, dengan maraknya pemberitaan tentang produk susu yang tercemar melamin dari China dan berdasarkan kajian dan laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan ini diumumkan beberapa hal sebagai berikut :

  • Berdasarkan informasi dari Departemen Kesehatan China, ribuan kasus batu ginjal dan beberapa kematian pada bayi terjadi menyebar di seluruh China disebabkan karena susu formula bayi yang terkontaminasi melamin yang diproduksi oleh Sanlu Co. Ltd, dan lain-lain.
  • Berdasarkan informasi dari Administration of Quality Supervision, Inspection and Quarantine (AQSIQ) China, ternyata melamin ditemukan juga dalam susu cair yang diproduksi Mengniu Dairy Group Co., Yili Industrial Co. dan Shanghai-based Bright Dairy.
  • Sejauh ini pemerintah China telah mengumumkan 22 perusahaan susu yang mengandung melamin dan keseluruhan perusahaan tersebut tidak mendaftarkan produknya di Indonesia.
  • "Tidak ada produk susu formula bayi dari China yang didaftarkan di Badan POM dan diedarkan di Indonesia".
  • "Produk susu formula bayi dan produk susu olahan yang diproduksi di Indonesia aman untuk dikonsumsi."
  • Dalam mewaspadai kemungkinan adanya impor ilegal susu formula bayi yang tercemar melamin dari China, Badan POM dan seluruh Balai Besar/Balai POM sejak tanggal 18 September 2008 sudah melakukan pemeriksaan di sarana distribusi dan pengecer di seluruh Indonesia untuk diamankan.
  • Untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan mengkonsumsi susu dan produk susu yang tercemar melamin dari China, Badan POM telah membuat surat edaran kepada para distributor dan pengecer untuk :
  • Segera melakukan pengamanan terhadap produk susu serta produk yang mengandung susu dari China, dengan cara menariknya dari peredaran, menyegel dan melaporkan hasilnya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
  • Segera melakukan pengamanan terhadap produk-produk di bawah ini sampai ada penjelasan lebih lanjut dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.

Daftar Produk China yang mengandung susu yang terdaftar di BPOM RI

No.

Merk Dagang

Jenis Pangan

No. Registrasi

Keterangan

1.

Jinwei Youqoo

Susu Fermentasi

ML 206509001378

Produk asal Cina

2.

Jinwei Yougoo

Susu fermentasi

ML 206509002378

Produk asal Cina

3.

Jinwei Yougoo

Susu Fermentasi

ML 206509003378

Produk asal Cina

4.

Guozhen

Susu Bubuk Full

ML 805309001478

Produk asal Cina

Cream

5.

Meiji Indoeskrim

Es Krim

ML 305509001116

Produk asal Cina

Gold Monas

6.

Meiji Indoeskrim

Es Krim

ML 305509002116

Produk asal Cina

Gold Monas

7.

Oreo

Stick wafer

ML 227109001450

Produk asal Cina

8.

Oreo

Stick wafer

ML 827109002450

Produk asal Cina

9.

Oreo

Chocolate Sandwich

ML 227109001552

Produk asal Cina

Cookie

10.

M&M'S

Kembang Gula

ML 237409005385

Produk asal Cina

11.

M&M'S

Kembang Gula

ML 237409002385

Produk asal Cina

12.

Snickers

Biskuit

.

ML 227109009385

Produk asal Cina

13.

Dove Choc

Kembang Gula

ML 237409001385

Produk asal Cina

14.

Dove Choc

Kembang Gula

ML 237409003385

Produk asal Cina

15.

Dove Choc

Kembanq Gula

ML 237409004385

Produk asal Cina

16.

Merry X-Mas

Kembang Gula

ML 238409003311

Produk asal Cina

17.

Penguin

Kembang Gula

ML 238409005311

Produk asal Cina

18.

Nestle Nesvita

Makanan Ibu Hamil

ML 862109001322

Produk asal Cina

Materna

dan Menyusui

19.

Nestle Milkmaid

Selai Susu

ML 234709002206

Produk asal Cina

Disarankan agar masyarakat tidak mengkonsumsi produksi tersebut di atas sebelum ada penjelasan hasil pengujian dari BPOM RI.

Produk dengan nama dagang yang sama yang diproduksi dalam negeri (nomor registrasi MD) tetap boleh beredar, tidak termasuk daftar yang diamankan.

Sumber : www.informasi-obat.com