Rabu, 09 Desember 2009
INFEKSI SALURAN KEMIH
Definisi
•Anatomi
Bawah : uritritis, sistitis (infeksi superfisialis vesika urinaria), prostatitis
Atas : pielonefritis (proses inflamasi parenkim ginjal), anses ginjal.
•Klinis
Tanpa komplikasi : sistitis pada perempuan hamil kelainan neurologis atau struktural yang mendasarinya.
Komplokasi : infeksi saluran kemih atas atau setiap kasus ISK pada laki-laki, atau perempuan hamil, aau ISK dengan kelainan neurologis atau struktural yang mendasarinya.
Mikrobilogis
•ISK tanpa kompliksi : E. Coli (80%), proteus, klebsiella, enterokokus
•ISK dengan komplikasi : E. Coli (30%) enterokokus (20%), pseudononas (20%),
S.Epidermidis (15%), batang gram negatif lainya.
•ISK yang berhubungan dengan kateter : jamur (30%), E . coli (25%), batang gram
negatif lainya, enerokokus, S.epidermis
•Uritritis : chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae
Manifestasi klinis
•Sistitis : piuria urgensi, frekuesi _, perubahan warna/ bau urine, nyeri
suprapublik; demam biasanya tidak ada.
•Uretritis : mungkin mirip dengan sistitis kecuali adanya discharge uretra
•prostatitis: serupa dengan sistitis kecuali gejala obstruksi orifisium uretra
(cont: hestansi, aliran lemah).
•Pielonefrritis : demam, menggigil, nyeri punggung atau bokong, mual, muntah, diare
•Abses ginjal (intrarenal atau perinefrik); serupa dengan pielonefritis kecuali
demammenetap mestipun di obati dengan antibiotik.
Pemeriksaan Diagnostik
•Urinalisis : piuria + bakteriuria ± hematuria
Hidung bakteri bermakna:_105 unit koloni/ml pada perempuan yang asimtomatik._103
unit koloni/ml pada laki-laki _102 unit koloni/ml pada pasien simtomatik atau
dengan karakter piuria steril _uretritis , tuberkulosis ginjal, benda asing.
•Kultur dan pewarnaan gram urine ( dari urine porsi tengah atau spesimen lansung
dari katater)
•Pada perempuan hamil dan pasien yang menjalanin pembedahan urologi lakukan
skrining terhadap bakteriuria asimtomatik
•Kultur darah : pertibangkan pada ISK dengan komplikasi
•Deteksi DNA atau kultur terhadap C. Trachomatis, N.gonorrhoeae pada pasien yang
kegiatan seksualnya aktif atua pada piuria steril
•Spesimen urine porsi pertama dan porsi tengah, pemijatan prostat, dan spesimen
urine pascapijatan prostat pada kasus-kasus kecurigaan prostatitis
•CT scan abdomen untuk menyingkirkan abses pada pasien pielonefritis yang demamnya
tidak turun aetelah 72 jam
•Tindakan diagnostik urolohi (USG ginjal, CT abdomen, sistografi berkemih) jiks ISK
berulang pada laki-laki
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar